Distrik Kuari Kab. Tolikara
Selamat Datang di Halaman Blogspot Kami, Kiranya Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua Wa...wa..wa!!!

"Niname Abua Kenok Ogobak Kirowok Aiii Norewi."

"Ketika kita Mengejar cita-cita atau Impian.... kita harus tekun dalam pekerjaan kecil maupun besar"

Selamat Datang di Kampung Halaman....

Dalam bolg ini, memuat beberapa fiktur yang ada di Distrik Kuari, Sehingga Masyarakat Publik atau lebih khusus warga negara indonesia (WNI)dapat mengakses apa yang ada di kampung halaman kita.

Gereja Kuari I (satu)

Dimana distrik kuari keberdaannya? ada beberapa Gereja yang ada, namun salah satu gereja yang dimasukkan disini karena lokasi Gedung Distriknya terletak di Gereja Kuari I (Satu).

Ada 2 (dua)mata air yang besar di kampung ini, yaitu 1. Kali Umaga dan 2. Kali Geya. Dengan adanya 2 (dua) kali ini, sehingga orang-orang dari jauh mereka tidak pernah memangil namanya, namun orang-orang bisa bilangnya "Orang Umaga dirok"

Hijas adalah sebuah adat-istiadat yang tidak terlepas dari kebudayaan di setiap suku masing-masing, sehingga inilah penampilang dari Perempuan Papua bagian gunung pada umumnya, dan papua bagian gunung sendiri cara hijasnya berbeda-beda. Namun inilah panampilan dari Perempuan Tolikara, papua.

Noken Papua

Noken adalah sebuah alat pembantu untuk mama-mama di papua lebih khususnya di daerah pengunungan, dimana noken ini berfungsi sebagai alat pembantu dalam mengisi hasil panen jenis makanan dan juga nilai yang terbesar dari noken ini adalah dimana tete-nenek moyang kami pada masa lampau mereka mengunakan noken untuk penngisi bayi yang baru melahirkan dan saat ini pun masih pakai, karena noken itu sendiri ada sesuatu penting bagi orang papua-Gunung.

Thursday, November 12, 2020

Berikan bungga yang berharga

Jika, Pohon pisang ini diibaratkan sebuah pondasi yang kokoh & kuat di tanam tanah yang subur




Dan  inilah harapan hidupku kuligay, dan terima bunggaku ini apa adanya

Kk berharap terima bungga ini dari ketulusan hatiMu nauluk, biar cinta kita bertumbuh seperti pisang yang beranak cucu dimana-mana....

Weee....Wakagak🤩🤩


#BinaUlagaOne

Share:

Sunday, June 28, 2020

Surat terbuka Kepada Presiden RI & Mendagri: Masalah Otsus Papua.

PDT_DR-Socratez-S-Yoman
Surat Terbuka Kepada Pemerintah Republik Indonesia


Perihal: Penentuan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Final Untuk Mengakhiri Rasisme dan Ketidakadilan Terhadap Orang Asli Papua BUKAN Otomomi Khusus Jilid II.

Kepada Yang Terhormat,
Dr. H. Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Di Jakarta

Shalom!

Melalui surat ini, saya sebagai salah satu pemimpin Gereja di Tanah Papua ingin menyampaikan kepada Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang kekecewaan dan kegelisahan yang dihadapi oleh rakyat di Tanah Papua, terutama Orang Asli Papua dalam menyikapi Evaluasi Otonomi Khusus dan Mempersiapkan Otonomi Khusus Jilid II yang sedang disiapkan pemerintah.

Saya mendengar dan mengikuti serta membaca di media sosial (medsos) atau dibagi melalui WashApp tentang suara-suara penolakan Draft UU Otsus Jilid II dari Penduduk Orang Asli Papua terus meningkat secara signifikan. Saya mengutip salah satu contoh penolakan Draft UU Otsus versi pemerintah.

"Kami atas nama masyarakat Papua wilayah III Doberay  (Kepala Burung) Papua Barat monolak RUU Otsus Papua versi Mendagri. Kembalikan kepada Rakyat Papua sehingga apayang mereka mau itu yang diakumodir dalam RUU Otsus tersebut sehingga kedepan dapat memperoleh solusi terbaik bagi masa depan Tanah Papua,” Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay,Mananwir Paul Fincent Mayor ( Selasa (23/6).

Menurut saya, suara penolakan ini sangat beralasan dan dapat diterima dengan akal sehat kita karena melihat realitas dari dinamika Otonomi Khusus Tahun 2001 selama 19 tahun. Bahwa Otonomi Khusus tidak dapat menjawab tuntutan dan memenuhi harapan Penduduk Orang Asli Papua.

Seperti contoh: Amanat Otonomi Khusus Tahun 2001 tentang: protection (perlindungan), pengakuan hak-hak dasar Orang Asli Papua (recognition), pemberdayaan (empowering), dan keberpihakan (affirmative), telah gagal dan itu sungguh-sungguh melahirkan kekecewaan dan kegelisahan yang mendalam bagi Penduduk Orang Asli Papua. Dalam Otonomi Khusus banyak OAP yang terbunuh di tangan aparat keamanan TNI-Polri. Partai lokal tidak dibentuk. Bendera Bintang Kejora dilarang berkibar. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) gagal dilaksanakan.

Sementara rakyat Aceh mendapat tempat istimewa dihati pemerintah Indonesia dengan diberikan ruang yang baik untuk perundingan damai dengan setara antara GAM-RI yang dimediasi pihak ketiga di tempat netral di Helsinki pada 15 Agustus 2005, partai lokal dibentuk dan bendera GAM diijinkan berkibar dengan bebas.
Dua provinsi yang memiliki status Otonomi Khusus, yaitu Papua dan Aceh, tetapi perlakuan pemerintah Indonesia yang tidak adil dan penuh nuansa diskriminasi rasial.

Melihat dari latar belakang lahirnya Undang-undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2001 bukan pemberian hadiah dari pemerintah Indonesia kepada rakyat Papua, tetapi karena rakyat Papua menuntut Merdeka dan keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, Otonomi Khusus merupakan jalan penyelesaian menang-menang (win win solution) antara Orang Asli Papua dengan pemerintah Indonesia.

Tuntutan seluruh Penduduk Orang Asli Papua untuk merdeka karena ada latar belakang sejarah ketidakadilan, rasisme dan kejahatan negara dalam pelaksanaan Pepera 1969. Saya telah mempelajari dengan teliti dan cermat dokumen hasil pelaksanaan Pepera 1969 Annex 1 yang dilaporkan perwakilan PBB, Dr. Fernando Ortiz Sanz dari Bolivia dan Annex II laporan dalam versi pemerintah Indonesia sangat bertolak belakang dengan laporan Annex 1.

Ketika pemerintah Indonesia mempromosikan kata "KESEJAHTERAAN" kepada Orang Asli Papua, kata itu bukan merupakan ungkapan baru, tetapi kata itu hanya sebagai pengulangan dari apa yang sudah pernah disampaikan Menteri Dalam Negeri RI Amir Machmud pada pelaksanaan Pepera 14 Juli 1969 di Merauke dihadapan peserta Anggota Musyawarah Pepera.

"...pemerintah Indonesia, berkeinginan dan mampu melindungi untuk KESEJAHTERAAN rakyat Irian Barat, oleh karena itu, tidak ada pilihan lain, tetapi tinggal dengan Indonesia."

Lihat dalam Sumber: United Nations Official Records: 1812th Plenary Meeting of the UN Assembly, agenda item 98,19 November 1969, paragraph 18, p.2).

Menteri Dalam Negeri Pemerintah Republik Indonesia berjanji: "...berkeinginan dan mampu melindungi untuk kesejahteraan rakyat Irian Barat..." TETAPI, realitas dalam perjalanan 51 tahun sejak 1969 sampai 2020 sangat paradoks dengan kata-kata indah dan manis itu berubah menjadi tragedi kemanusiaan dan malapetaka, penderitaan, tetesan air mata, cucuran darah berkepanjangan dan tulang belulang yang berserakkan di atas Tanah Papua. Karena Orang Asli Papua dibantai seperti hewan dengan stigma separatis, makar, OMP dan juga KKB demi kepentingan kedaulan negara dan keamanan nasional.

Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, rohaniawan Katolik mengakui dan membenarkan tragedi kemanusiaan yang dialami Penduduk Orang Asli Papua seperti dikutip ini..

"Ada kesan bahwa orang-orang Papua mendapat perlakuan seakan-akan mereka belum diakui sebagai manusia..."

Di tambahkan lagi "...Situasi di Papua adalah buruk, tidak normal, tidak beradab, dan memalukan, karena itu tertutup bagi media asing. Papua adalah luka membusuk di tubuh bangsa Indonesia."( Sumber: Magnis: Kebangsaan, Demokrasi, Pluralisme: 2015, hal. 255)

Fakta sejarah membuktikan bahwa penggabungan Papua ke dalam wilayah Indonesia adalah sejarah berdarah dan penuh dengan ketidakadilan karena militer Indonesia memaksa Orang Asli Papua dengan moncong senjata.

Sebagian besar rakyat Indonesia, termasuk bapak Menteri Dalam Negeri RI, H. Dr. Tito Karnavian belum tentu tahu banyak proses pengganungan wilayah Papua ke dalam wilayah Indonesia. Proses pengintegrasian melalui proses yang kejam, brutal dan tidak manusiawi.

Menurut Amiruddin al Rahab: "Papua berintegrasi dengan Indonesia dengan punggungnya pemerintahan militer." (Sumber: Heboh Papua Perang Rahasia, Trauma Dan Separatisme, 2010: hal. 42).

Apa yang disampaikan Amiruddin tidak berlebihan, ada fakta sejarah militer terlibat langsung dan berperan utama dalam pelaksanaan PEPERA 1969. Duta Besar Gabon pada saat Sidang Umum PBB pada 1989 mempertanyakan pada pertanyaan nomor 6: "Mengapa tidak ada perwakilan rahasia, tetapi musyawarah terbuka yang dihadiri pemerintah dan militer?" (Sumber: United Nations Official Records: 1812th Plenary Meeting of the UN GA, agenda item 108, 20 November 1969, paragraf 11, hal.2).

"Pada 14 Juli 1969, PEPERA dimulai dengan 175 Anggota Dewan Musyawarah untuk Merauke. Dalam kesempatan itu kelompok besar tentara Indonesia hadir..." (Sumber: Laporan Resmi PBB Annex 1, paragraf 189-200).

Surat pimpinan militer berbunyi: " Mempergiatkan segala aktivitas di masing-masing bidang dengan mempergunakan semua kekuatan material dan personil yang organik maupun B/P-kan baik dari AD maupun dari lain angkatan. Berpegang teguh pada pedoman. Referendum di Irian Barat (IRBA) tahun 1969 HARUS DIMENANGKAN, HARUS DIMENANGKAN..."
(Sumber: Surat Telegram Resmi Kol. Inf.Soepomo, Komando Daerah Daerah Militer Tjenderawasih Nomor: TR-20/PS/PSAD/196, tertanggal 20-2-1967, berdasarkan Radio Gram MEN/PANGAD No:TR-228/1967 TBT tertanggal 7-2-1967, perihal: Menghadapi Refendum di IRBA ( Irian Barat) tahun 1969).

Pada 1969 Mayoritas 95% rakyat West Papua ang memilih merdeka: "...bahwa 95% orang-orang Papua mendukung gerakan kemerdekaan Papua." (Sumber: Pertemuan Rahasia Duta Besar Amerika Serikat utk Indonesia dengan Anggota Tim PBB, Fernando Ortiz Sanz, pada Juni 1969: Summary of Jack W. Lydman's report, July 18, 1969, in NAA).

Duta Besar RI, Sudjarwo Tjondronegoro mengakui: "Banyak orang Papua kemungkinan tidak setuju tinggal dengan Indonesia." (Sumber: UNGA Official Records MM.ex 1, paragraf 126).

Dr. Fernando Ortiz Sanz melaporkan kepada Sidang Umum PBB pada 1969:
"Mayoritas orang Papua menunjukkan berkeinginan untuk berpisah dengan Indonesia dan mendukung pikiran mendirikan Negara Papua Merdeka." (Sumber: UN Doc. Annex I, A/7723, paragraph 243, p.47).

Hak politik rakyat Papua benar-benar dikhianati. Hak dasar dan hati nurani serta .
harapan Orang Asli Papua dikorbankan dengan moncong senjata militer Indonesia.

Adapun sejarah rakyat Papua tanggal 1 Desember 1961 sebagai hari kemerdekaan rakyat dan bangsa Papua. Kemerdekaan itu dibubarkan oleh Ir. Sukarno pada 9 Desember 1961 dengan mengakui: "Bubarkan Negara Buatan Belanda."

Perlawanan sejarah dan status politik Papua ini merupakan konflik terpanjang di Asia. Itu terbukti dengan perjuangan dan perlawan panjang yang dilakukan oleh orang-orang terdidik dan terpelajar yang hebat, orang-orang asli Papua sebelum Papua digabungkan ke dalam wilayah Indonesia secara paksa dengan moncong senjata.

Sebut saja deretan nama para pejuang berbudi luhur seperti: Herman Womsiwor, Markus Kaisiepo, Nicolaas Jouwe, F. Torey, Nicolaas Tanggafma, Bernadus (Ben) Tanggafma, Hermanus Wayoi, Fritz Kihirio dan masih banyak tokoh yang tidak disebutkan di sini.

Para tokoh ini sudah berkeliling dunia sampai di PBB pada tahun 1960-an. Dapat dikatakan orang-orang asli Papua terdidik yang berkelas ini merasa dikhianati oleh PBB, Amerika, Belanda dan Indonesia karena tidak dilibatkan dalam perjanjian New York 15 Agustus 1962. Para tokoh Papua ini menyatakan penyelasan mereka yang dikutip ini.

"We were traded as goats by the Americans." Terjemahan bebasnya: "Kami ldiperdagangkan sebagai kambing oleh orang Amerika." (Sumber: Maire Leadbeater: SEE NO EVIL: New Zealand's betrayal of the people of West Papua: 2018, hal. 94).

Proses sejarah secara singkat ini ditulis dan disampaikan kepada pemerintah Indonesia, supaya pemerintah jangan abaikan dan jangan berpandangan kami belum tahu fakta-fakta historis ini. Kalau sejarah ini diabaikan dalam proses penyelesaian persoalan Papua, maka antara Indonesia dan rakyat Papua tidak akan pernah menemukan solusi damai yang permanen.

Selama ini pemerintah dan TNI-Polri berlindung dengan aman dibalik stigma politik bahwa Orang Asli Papua separatis, makar, anggota OPM, TPN-PB dan mitos terbaru KKB. Jadi, masalah dasarnya bukan stigma politik yang dipakai Negara untuk menindas OAP ini. Akar atau jantungnya persoalan antar Indonesia dan rakyat Papua yang sebenarnya ialah RASISME dan KETIDAKADILAN. Dari Rasisme dan ketidakadilan itu melahirkan empat masalah besar yang telah ditemukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sepertinya Tim LIPI sangat hati-hati merumuskan akar persoalan Papua. Bagi Tim LIPI merasa sangat berbahaya kalau akar persoalan sebenarnya diungkapkan. Tetapi, Tim LIPI berhasil memetakkan akibat 4 akar masalah sebagai hasil dari akar masalah sesungguhnya yaitu RASISME dan KETIDAKADILAN.

Dalam surar ini saya mengurutkan akar persoalan yang diderita Orang Asli Papua selama ini sebagai berikut:

1. RASISME sebagai sumber utama masalah.

2. KETIDAKADILAN sebagai sumber utama masalah.

3. Sejarah pengintegrasian dan status politik West Papua dalam Indonesia sebagai hasil dari RASISME dan KETIDAKADILAN.

4. Pelanggaran berat HAM yang dilakukan Negara selama 57 tahun sebagai akibat dari RASISME dan KETIDAKADILAN.

5. Diskriminasi dan Marginalisasi yang disebabkan dari RASISME dan KETIDAKADILAN.

6. Kegagalan pembangunan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi Penduduk Asli Papua karena OAP dianggap MONYET sehingga tidak perlu dibangun dan ini disebabkan oleh RASISME dan KETIDAKADILAN.

Melalui surat ini, saya sampaikan, bahwa sepanjang akar atau jantung masalahnya yaitu RASISME dan KETIDAKADILAN belum diselesaikan, maka Orang Asli Papua dari waktu ke waktu terus berjuang demi hak politik dan martabat serta masa depan di atas Tanah leluhur.

Sebaliknya pemerintah Indonesia menggunakan kekuatan TNI-Polri dan perangkat hukum dan undang-undang Negara untuk menekan dan menindas Orang Asli Papua dan juga Pemerintah akan menggeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menyuap para diplomat dan Perdana Menteri Negara-Negara yang bersimpati dengan perjuangan rakyat Papua.

Persoalan Papua sudah menjadi semakin rumit dan berat karena akar atau jantung masalahnya ialah RASISME dan KETIDAKADILAN, bukan separatis dan makar. Semakin bertambah rumit lagi karena sekarang ini mobilisasi global tentang "Black Lives Matter dan West Papua Lives Matter" sudah menjadi bagian dari komunitas internasional. Betapapun sulit dan rumitnya, pasti ada jalan keluar untuk win win solution.

Oleh karena itu, melalui surat terbuka ini, saya sampaikan kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri sebagai berikut:

1. Penentuan Nasib Sendiri rakyat Papua Sebagai Solusi Final dan MENDAMAIKAN Untuk Mengakhiri Rasisme dan Ketidakadilan Terhadap Orang Asli Papua BUKAN Otomomi Khusus Jilid II.

2. Untuk menuju proses Penentuan Nasib Sendiri rakyat Papua, pemerintah Indonesia berunding secara damai dan setara tanpa syarat dengan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dimediasi pihak ketiga di tempat yang netral. Seperti RI-GAM di Helsinki 15 Agustus 2005. Tujuannya ialah win win solution (penyelesaian menang menang).

3. Perjanjian-perjanjian Kerjasama antar Indonesia dan West Papua akan dibahas lebih lanjut sesudah berada dalam meja perundingan antar RI-ULMWP.

Terima kasih. Tuhan memberkati kita.

Ita Wakhu Purom, Senin, 29 Juni 2020.

Gembala Dr. Socratez S.Yoman,MA

1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
2. Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
3. Anggota: Konferensi Gereja Pasifik (PCC).
4. Anggota : Baptist World Alliance (BWA)
________

Sumber Wa Group: Mogok Sipil Nasional
Share:

Tuesday, June 23, 2020

Cara Buat Honai di Pengunungan Tengah Papua

Tian papan Honai, Kuari, 23, Juni 2020
Zaman beleh berubah, tapi jangan lupa budaya/ indentitas sebagai anak Papua.Baca juga bahan2 buat honai
Honai merupakan salah satu rumah adat masyarakat Tolikara. Parah leluhur mewariskan secara turun temurun sampai detik ini.
Masyarakat meyakini bahwa dlm rumah adat/istiadat (honai) adalah tempat perkumpulan parah leluhur. Tujuannya; utk menjaga cucu, Cece, dan generasi penerus.
Semangat family tercinta.



By Kimarton Liwiya
Share:

Monday, May 11, 2020

Bersyukur Punya Sahabat Hidup Seorang Dosen di Tanah Rantau.

Foto Family Evang's Mailoa
Salatiga , 11 Mei 2020, Tales L. Saya  secara pribadi sangat bersyukur sekali, ketika saya berada di tanah jawa sini, saya meresa senang  ketika saya bersahabatan  dengan Kax, Evang's Mailoa di kota studi



Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Jawa Tengah .

Dan Ia adaah salah satu seorang dosen Fakultas Teknologi Informasi  (FTI)mengajar di Progdi  Teknoogi Informasi (TI)

Info lebih lanjut kisah saya dengan Kak Evang's bisa >>>Klik Sini...ya.

Ketika kita menghadapi wabah virus corona atau covid-19, seperti yang dikutip situs KOMPAS.COM Bahwa
"Banyak sekali negara sudah mengalami guncangan di sektor ekonomi akibat krisis yang ditimbulkan oleh pandemik covid-19, tak terkecuali Indonesia. Hampir seluruh negara di dunia mengalami kondisi dilematis yakni dihadapkan oleh dua pilihan yang cukup berat, memilih untuk menyelamatkan kesehatan warganya atau menyelamatkan aktivitas ekonomi. Tentu prioritas di setiap negara adalah jatuh pada pilihan pertama yakni menyelamatkan kesehatan warganya, akan tetapi ada konsekuensi logis yang harus dihadapi berupa kemerosotan ekonomi.  Sampai-sampai Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), kristalina Georgieva, seperti dikutif dari Market Watch mengatakan bahwa, “pertumbuhan ekonomi global akan 0,1 persen lebih rendah dari prediksi sebelumnya”. Indonesia juga akan terkena dampak ekonomi akibat pandemik covid-19, diprediksi sektor-sektor seperti kinerja perdagangan, nilai tukar, aktivitas bisnis akan mengalami penurunan drastis. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebelumnya pada tahun 2019 mencapai 5,02 persen dan pada APBN 2020 ditargetkan mencapai 5,3 persen terancam gagal. Karena para ekonom mengatakan bahwa ekonomi Indonesia maksimal hanya akan tumbuh diangka sekitar 4 persen dan paling buruk bisa tumbuh diangka 2,5 persen apabila pandemik covid-19 di Indonesia lamban ditangani.  Rupiah Indonesia setelah bertahan lama diangka 14.000 per dollar AS, kini angkanya mencapai 16.550 per dollar AS atau melemah sekitar 4,09% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu."


Akibat diatas maka pendapatan para pekerja baik pegawai negeri, karyawan bahkan lebih para lagi petani menghadapi  kritis ekonomi ini, maka saya dengan teman-teman  sebagai anak rantau pun menghadapi hal ini, Namun disitulah seorang dosen dan keuargnya penduli kemanusiaan sehingga  mengerakkan hati yang besar mereka untuk membantu saya  dengan keluarga dalam kebutuhan makan dan minum  di dalam rumah tanggga

 Kalo di bilang  penghasilan kedua orang tua saya? ya...Ayah dan ibu saya statusnya sama seorang petani jadi siapa lagi yang saya harapkan untuk membantu saya tetapi saya bersyukur  karena berkat Tuhan itu tak ada batasnya selalu mengalir dalam kehidupan kita, sehingga kami  bisa hidup dan bernafas karena semuanya yang diatur oleh sang Pencipta. 

Semboko yang Kak Evang's dengan keluarga berikan kepada saya dengan keluarga sejenis makanan, daging ayam,sayur-sayuran, minuman, tumbu-bumbu bahkan Uang tunai seperti teman-teman lihat di gambar diatas. 

Akhir kata saya dengan keluarga kecil ini menyampaikan rasa berterimakasih banyak  dari lumpuk hati yang paling mendalam, dan kiranya Kk Evs beserta keluarga di manapun saudara berada Tuhan akan memberkati dalam pelayanan di kampus, di Gereja, di Sekolah, rumah tangganya, bahkan  dalam keluarga. Wa...a..
Share:

Monday, April 13, 2020

Sosok Pemimpin Yang Peduli dgn RakyatNYa...Di Tengah COVID_19

Meny Liwiya
DPRD Kab.Tolikara

Kepemimpinan Yang Peduli RatyatNya.

Salatiga, 13 April 2020. https://distrikkuari.blogspot.com/,
Bahwa:

Baru-baru ini, ia mencalonkan diri sebagai, Dewan Perwakilan Ratyat Daerah (DPRD) dari Distrik Kuari Kab. Tolikara yang di selegerakan pada tahun 2019 lalu. Dan dalam pemilihannya ai berasil merebut kursi dari sala satu Partai politik yaitu Demokrat.
Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri seseorang dan mencakup sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan keadilan, dalam menangani keluhan dari rakyat setempatnya. hal ini dilakukan oleh Mis.Meny Liwiya.

Di tengah wabah virus Corona atau lebih dikenal Covid_19,banyak mahasiswa di luar dari papua  mengalami kritis ekonomi dalam kebutuhan hidupmya.Namun disitulah seorang anggota DPRD mencalurkan tangannya untuk membantu  anak-anak rantau di kota studi masing-masing dalam artian dari distrik kuari.


 Mungkin ini salah satu contoh bukti yang ai lakukan
1. Hasil Skip Transfer

"Namun, Ada salah satu mahasiswa  mengatakan apa yang ada  isi hatinya kepada mendia https://distrikkuari.blogspot.com/ bahwa  ketika orang sudah tidak membutuhkan bantuan baru dibantu itu merasakan biasa saja dan bersyukur  berkatnya. Namun Kk DPRD lakukan disaat kami kritis  Ekonomi ini sangat luar biasa dan sangat di aspresiasi  dan juga bersyukur sosok punya pemimpin seperti saudari Menny Liwiya.

Saya bukan untuk merehkan pemimpin yang lain tapi ini memang fakta" karena banyak orang-orang terdekat penjabat tapi saat ini pun belum ada kabar sampai  sekarang walaupun kami mencoba untuk menghumbunginya namun sengaja atau tidak sengaja mereka mematikan. Hal ini memang sangat menyakiti hati kami".


Dan ia menambahkan lagi "Semoga suatu hari nantinya  KK DPRD akan mendapatkan pekerjaan yang lebih besar dari ini "
Dan juga ia mencalurkan tangannya  di kota studi Jayapura-Papua dalam bentuk sembako  bahkan dalam bentuk kes tunai di astrama putra dan putri Tolikara.


Bahkan lagi ia mempersembahkan sebagai persembahan masing -masing Gereja di Klasis Kuari. jumlahnya berapa tapi kerja nyata 
 itu yang sangat menyenangkan di hati Tuhan maupun Umatnya. Segala upaya Kk DPRD Lalukan demi kemanusiaan kami tidak bisa membalasnya dengan apapun, Namun kami percayah bahwa  Punya segala berkatNya akan membalas aii...wa.

Akhir kata mohon maaf apa bila ada salah kata atau menyingkun perasaan seseorang yang membaca artikel ini  sekali lagi minta maaf.

Kritik dan Saran di Media:
Email: taleslimose@gmail.com
Fb:    https://www.facebook.com/: Bitano S. Liwiya







Salam Hormat...

By :Bina Ulaga.
Share:

Saturday, February 8, 2020

Bersama Anak Misonaris Lahir di Karubaga

Gereja Kemah Injil Di Indonesia  (GKII).
Jemaat Alfa dan Omega Salatiga, JAwa Tengah .
Jl. Sumardi No 8-10, Salatiga, Jawa Tengah 50711
Telp. 085865747012
==============================
Pada
Hari: minggu
Tanggal: 09
Bulan: Februari 2020,
Waktu: 9:00 wib.


Foto bersama Mr. Erik Mexsi, Dia salah satu dosen Internasional shocul di Bandung, dan Tempat tanggal lahir Karubaga, Kab Tolikara, Dia menpunyai anak 3 bersaudara.
 Namun pada kesempatan kali ini, Bpk Pdt. Erik Mexsi, melayani di jemaat Gkii Alfa & Omega salatiga, minggu 09 februari 2020, jam 08:000, Dalam bacaan kitab cucinya terambil dalam:
(Matius 5:13-16)
Thema: "Kita sebagai anak Tuhan, kitalah jadi orang yang membawa rasa sebagai Garam dan terang Dunia di sekitar lingkungan kita"

 "5:13 Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Wa...Tuhan Yesus memberkati Kita Semua.






Share:

Monday, February 3, 2020

Pembaptisan: GIDI Klasis Kuari Kab. Tolikara 2020

Pembaptisan yang dilakukan pada tanggal 02/02/2020
di tempat:
Gereja Kuari II
Pembaptisan ini dilaksanakan gambungan dari beberapa gereja yang ada di KLASIS KUARI Wilayah Donda Kab. Tolikara.


=============================================================
Rangkaian pembaptisan ini sudah dirancan beberapa bulan yang lalu. Namun untuk menjalankan  kegiatan namanya Kategisasi(iniki kwarak) kuran/lebih 3 bulan dari bulan November 2019 sampai dengan  Februari 2020.

Tujuan dari pada 3 bulan ini adalah
"Kami sebagai Hambah Tuhan berfikir bahwa, apakah anak-anak kami akan di baptis ini, mereka bisa menerima firman tuhan dengan baik atau tidak kalau kami kasih waktu yang pendek? sehingga kami memili waktu yang cukup panjang untuk anak-anak kami, agar mereka bisa mengafal ayat-ayat afalan yang kami berikan atau di kategisasikan "kata Gembala Kauri I;.

Dalam kegiatan baptis ini, hamba Tuhan dengan para senior mereka sudah membentuk panitia Umum dan Panitia lokal.
Nah, panitia umum ini berperan dalam kelengkapan, kesiapan baptis dan lain sebagainya. Dan panitia lokal di gereja masing-masing ini berperan di gerejanya masing-masing untuk mengarakkan para peserta baptis sehingga dimana ada peluang kerja  untuk cari dana, disitu kami turun  dan dikerjakannya.

Dan kami sangat  patut  bersyukur  kepada Tuhan yang maha Kuasa, karena rangkaian kegiatannya kami bisa melewati dan berlancar itu karena pertolongan Tuhan sehingga bisa terjadi apa yang kita belum pernah terpikirkan , walaupun banyak tantangan yang alami dalam kegiatannya.

Akhir kata saya Sebagai Selaku  Ketua Panitia Lokal Gereja Kuari I menyampaikan Terimakasih Kepada:

  • Yang pertama-tama saya patut bersyukur kepada kepada Tuhan Yesus. 
  • Yang kedua, Saya menyapaikan sangat  terikama kasih kepada Gembala sidang Jemaat dengan jayarannya, di Gereja  Kuari I.
  • Yang ketiga, saya menyampaikan terimakasih kepada selaku senior yang selalu mendampinggi kami. dan 
  • Yang keempat, Saya menyampaikan terikamakasih kepada seluruh anggota peserta baptis , sebagai mana anggota peserta baptis selalu memberi saya semangat, dorongan,cada, tawa,sukaduka yang kami lalui bersama, saya tidak bisa membalasnya dengan apapun itu, tetapi saya bahwa "Yang  punya segala diatas akan membalasnya Wa....wa..wa..."


KLASIS KUARI:
Klasis Kuari sendiri berdiri dari beberapa Gereja yaitu:

  1. Gereja Kuari I
  2. Gereja Kuari II
  3. Gereja Abepur
  4. Gereja Muara
  5. Gereja Bambuk
  6. Gereja Iluk I
  7. Gereja Iluk II
  8. Gereja Tomagi
  9. Gereja Mibur
  10. Gereja Wolume


Sekian & Terima kasih.
Bila ada salah kata dalam penulisan saya
saya menyampaikan memohon maaf sebesar-besarnya wa...

Kritik & Saran di media:
Email  :taleslimose@gmail.com
Contak:081229738133
Fb       :https://www.facebook.com/
Website:https://www.binaulaga.com/
Share:

iklan

Support