Salatiga 30-09-2017
Syalom…
Salam Sejahtra Bagi Kita Semua…!!!
Saya akan menulis tentang “Kisah perjalanan saya dalam study yaitu: dari SD, SMP, SMA sampai Kuliah”
Syalom…
Salam Sejahtra Bagi Kita Semua…!!!
Saya akan menulis tentang “Kisah perjalanan saya dalam study yaitu: dari SD, SMP, SMA sampai Kuliah”
Iya baik, Pertama saya masuk (SD)Sekolah Dasar di inpres Parari distrik/kecamatan Nabunage Kab.Tolikara, Prov.Papua Indonesia
Awal saya masuk sekolah disitu SDnya terletak di daerah pendalaman, namun Guru-guru saya yang ada situ cuman 3 orang yaitu:
Kepala Sekolah Piter Wanimbo,
Yigibalom dan
Yokiben Wanena
itu guru tetap dan Guru
Honorer atau pembantu Yaitu:
Menase Wanimbo dan Epenus Wanimbo.
Yigibalom dan
Yokiben Wanena
itu guru tetap dan Guru
Honorer atau pembantu Yaitu:
Menase Wanimbo dan Epenus Wanimbo.
Namun pertama saya masuk duduk di meja SD, pertamanya saya orangnya paling penakut jadi saya memilih tempat duduk itu paling belakan sekali dan begitu terus sampai saya naik kelas 2 begini saya dapat uji coba membaca dari salah satu guru tersebut, akhirnya saya hanya bisa membaca agak kaku, Namun waktu tahun itu juga jumlah peseta untuk ujian hanya teritun namun saya dapat tarik dari kelas dua SD itu untuk ikut ujian Nasional, Akhirya saya lulus.
Dan walaupun saya lulus tetapi saya jujur waktu itu saya tidak bisa berbahasa Indonesia dan juga menulis kuran linca
Ketika saya masuk SMP(Sekolah Menegah Pertama) saya ini mampus sudah untuk menulis atau berbahasa indonesia
Ketika saya masuk SMP(Sekolah Menegah Pertama) saya ini mampus sudah untuk menulis atau berbahasa indonesia
Namun disitu ada kenangan yang tak bisa kulupa yang terjadi:
“Ceritanya begini: Pas dekat ulangan begini tiba-tiba saya tidak ada uang satu pun untuk bayar uang alpa, dan uang alpa itu satu kali alpa bayar 5 ribu rupiah. jadi hari A-nya tiba wali kelas kita masuk dan tagi uang alpa sebelum dia bagi soal ulangan.
Namun wali kelas tanya eh wiarton ko belum bayar uang alpa 15 ribu rupiah, dan saya mendengar kata seperti itupun saya tidak menjawab karena saya tidak bisa membalas dengan bahasa indonesia, dan saya tinggal diam saja begini di suru pegan buku dan pulpen maju ke depan, namun wali kelas saya memutuskan saya tidak bisa ikut ulangan dan di suru keluar dari dalam kelas karena belum bayar uang alpa. Namun beberapa teman-teman saya melihat saya rasa kasihan terus mereka kumpul-kumpul uang baru bayar saya uang alpa itu akhirnya saya bisa ikut ulangan, namun saya terlalu sendih saat teman-teman saya membatu uang alpa saya itu, namun posisi ibu saya kampung yang jauh dari terletak ibu kota Karubaga, dan saya pikir dalam hati sendiri seadainya ibu saya ada dekat apa boleh buat kecil untuk lunas beban saya, dan ketika saya mengigat itu saya menangis sampai air mata membasai seragam saya”.
akhirnya saya memilih teman untuk membantu saya tulis yang ada di papan yaitu namanya”Roni Genongga” sampai saya naik kelas 3 SMP baru sedikit-dikit bisa menulis dan berbahasa indonesia yang paling gampan-gampan sampai saya lulus Smp.
Setelah saya lulus SMP saya masuk di SMA N.1 Karuga, dari situ baru agak lumayan bisa berbahasa Indonesia dan bisa menulis dengan cepat. sampai saya lulus SMA, setelah saya mendengar hasil lulusan Ujian Nasional saya pulang ke kampung untuk membritau kedua Ayah dan Ibu dengan keluarga sekalian.
Dan beberapa hari kemudian saya tanya Ayah dan Ibu: Bapa mm saya sudah lulus jadi saya masuk kuliah dimana?
mereka jawab: Anak kami sebelumnya minta maaf, karena saat ini tidak ada dana untuk anak Kuliah jadi anak sementara ini jangan kuliah dulu nanti tahun depan baru masuk kuliah.
Dan ketika saya dengar kata itu saya pantah semangat untuk melanjutkan studi saya. Namun tiga minggu kemudian saya dengar kabar dari mama angat saya: katanya wiarton ada Beasiswa dari Pemerintah Daerah Kab. Tolikara jadi kamu kumpul persyaratan yang mereka minta nanti, sudah dari disitu saya kumpul berkas yang mereka minta dan akhirnya saya diberangkatkan di tanah Jawa.
mereka jawab: Anak kami sebelumnya minta maaf, karena saat ini tidak ada dana untuk anak Kuliah jadi anak sementara ini jangan kuliah dulu nanti tahun depan baru masuk kuliah.
Dan ketika saya dengar kata itu saya pantah semangat untuk melanjutkan studi saya. Namun tiga minggu kemudian saya dengar kabar dari mama angat saya: katanya wiarton ada Beasiswa dari Pemerintah Daerah Kab. Tolikara jadi kamu kumpul persyaratan yang mereka minta nanti, sudah dari disitu saya kumpul berkas yang mereka minta dan akhirnya saya diberangkatkan di tanah Jawa.
Dan Saatnya Kisah Kampus UKSW(Universitas Kristen Satya Wacana) Salatiga Jawa Tengah.
Awal saya turun dari pesat, saya gementar seluruh tubuhku karena saya baru pertama inyak di kota jawa, namun kami semua rombongan turun di Yogoya dari situ kami semua naik mobil dan menuju ke salatiga perjalanan kita hampir 3 jam baru kami singgah di Asrama UKSW Kartini Salatiga, dan beberapa hari kemudian saya dengan teman-teman mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus UKSW.
Awal saya turun dari pesat, saya gementar seluruh tubuhku karena saya baru pertama inyak di kota jawa, namun kami semua rombongan turun di Yogoya dari situ kami semua naik mobil dan menuju ke salatiga perjalanan kita hampir 3 jam baru kami singgah di Asrama UKSW Kartini Salatiga, dan beberapa hari kemudian saya dengan teman-teman mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus UKSW.
Yang pertama: kami ikut OMB(Orientasi Mahasiswa Baru) Pas kegiatannya berjalan saya paling gugup dan minder karena tidak biasa dengan teman-teman di luar papua. walaupun itu saya jalani mengikuti kegiatan sampai saya selesai OMB.
Dan yang kedua: Matrikulasi, Mata pelajaran MATEMATIKA Dan Bahasa Engglish, dan kedua mata pelajaran ini saya dari SD sampai SMA itu tidak pernah Belajar baik karena kurangnya guru matematika atau pengajar, sehingga kami baru menghadapi matrikulasi tersebut saya meras minder dan gugup.
Jadi ketika saya mau ikut matrikulasi itu hari saya cari tempat duduk yang paling belakan…sekali, Dan setelah duduk begini petugas mereka bagi soal Matematika, namun soal yang mereka bagi ini semua tidak tau jawabannya. Baru saya tingal hanya lihat kertas soal kalo pengawas medekati saya dan bertanya kepada(bahwa kenapa anda belum kerja sama sekali?) Karena saya memang tidak memahami mata kuliah tersebut. namun beberapa menit kemudian teman-teman kelas semua sudah selesai dan mereka semua keluar tingal saya dengan dosen sendiri di ruangan kelas.
Namun Dosen yang Membawa Matrikulasi Matematika itu yang pertama kali saya kenal Namanya: Evang’s Mailoa. Kakak dia asal dari Almahera, Ka Evang’s bilang saya: Adik ini sudah jam jadi kalo ko belum bisa ko datang saja di Kk Pu ruangan eh. baru saya bilan iyo setelah itu kita dua langsun ke Kk dia Punya ruangan dari situ kita dua baku akrap sampai saat ini.
Dan sesulitan dalam perkuliahan pun semuanya Dia yang membantu saya, Dia yang membimbing saya, Dia memberi saya uang dan juga memberi saya Makan begitu banyak dalam kehidupan saya sampai saat ini.
Bahkan mengajarkanku cara membuat dasar-dasar website dan setelah itu membelikan akun Website saya”Binaulaga.News“ini.
Namun ketika saya pikir-pikir, Kakak Evang’s lah orang yang terhebat bagiku dan juga di dunia.
Dan akhir kata:
kebaikan Kakak saya tidak bisa membalas dengan apapun tetapi saya hanya bisa katakan: upahmu besar ada di Surga dan Tuhan Yesus akan Selalu Memberkati dalam aktivitas kakak dimanapun kakak berada dan juga dalam Keluarganya.
By. Tales Liwiya
0 comments:
Post a Comment